Kapolresta Banda Aceh, Kombes Moffan MK SH, melalui Kapolsek Luengbata, Iptu Dahlan, menyebutkan korban ditemukan tewas tergantung dengan kondisi lidah terjulur, sekitar pukul 17.30 WIB oleh istrinya, Deri Juwita (22).
“Istri korban sore itu baru pulang belanja. Pintu rumah terkunci, ia memanggil dan menggedor pintu. Karena tak ada yang menjawab, istri korban meminjam kunci cadangan pada pemilik rumah. Saat masuk rumah, ia melihat suaminya tergantung di pintu kamar mandi,” ujar Dahlan, kepada Serambi, Sabtu (23/8).
Lalu, Deri mengabarkan hal pada tetangga dan aparat gampong hingga sampai ke kantor polisi. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diduga korban bunuh diri dengan meneguk cairan pembersih lantai yang ditemukan di dekatnya sebelum menjerat lehernya dengan tali. Dari TKP, ditemukan selembar surat ‘wasiat’ tulisan tangan, yang diyakini ditulis langsung oleh korban sebelum gantung diri.
Menurut Kapolsek, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari saksi-saksi, korban diduga bunuh diri karena disebut-sebut tak mampu menghadapi sejumlah persoalan, mulai dari perkuliahan hingga masalah atau cek-cok dalam rumah tangga dan keluarganya. Soal kuliah, korban diduga terbebani masalah skripsi yang tak kunjung tuntas. “Hasil penyidikan kami sementara, kasus ini murni bunuh diri,” kata Dahlan.
Untuk indikasi lain penyebab korban tewas, kata Dahlan, belum ditemukan. Namun, pihaknya tetap melakukan penyidikan. “Jasad korban malam itu juga dibawa ke Kamar Jenazah RSUZA Banda Aceh, untuk divisum sebelum dibawa pulang ke kampung halamannya di Kutacane,” kata Dahlan. Selain meninggalkan istri, korban juga meninggalkan seorang anak laki-laki yang masih kecil.
0 Response to " Skripsi yang tak kunjung tuntas, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsyiah ditemukan tewas tergantung di rumah kontrakannya"
Post a Comment